Selasa, 03 November 2009

Kidung Senja



:esfand

Senja mungkin bukan sendumu, bukan pula serumu

Karena bahanamu ada ketika pekat mulai merayap hingga bias-bias perak samar itu berpendaran

Senja adalah nuansaku, tempatku sentiasa merapal hymne dan ode buana raya

Yang kadang kulalui sambil duduk memaku diam berpeluh jingga, di sudut-sudut lepas nusantara

Tak ada dawai ataupun membran yang mengiringi, hanya suara serak bergema yang memang kumiliki ini saja yang akan mendendangkannya sesepi angin sore

O, samudera
Yang lazuardinya selalu membiru-resap ombak laut
Adalah aku yang hanya ingin sepercik damaimu, seperti damai yang dihadirkannya diam-diam

O, dermaga
Yang tegarnya selalu melesak cengkeram ombak lautan
Adalah aku yang hanya ingin segores bahgiamu, seperti bahgia yang dihadirkannya lirih-lirih

O, bayusaka
Yang hembusnya selalu memanja syahdu ombak lelaut
Adalah aku yang hanya ingin sekeping rasamu, seperti rasa yang disisipkannya tanpa deru

O, biduk bahtera
Adalah aku yang hanya ingin searah lajumu, seperti laju yang dilangkahkannya di sisiku tanpa seru

Biarlah pendulum tak berjarum yang menjadi penanda

Bahwasanya tak ada hasrat yang tak ingin terus bersama

Tak ada harap yang tak ingin bersua mimpi

Tak ada jiwa yang tak ingin didekap sampai entah kapan

Tak ada hati yang ingin dilepaskan
Tak

2 komentar:

mbah jiwo mengatakan...

menyimak dengan baik...

penakayu mengatakan...

senja tak pernah berdusta "mengingat gadis senja" he heless