Selasa, 17 Juni 2008

TABAS HATI YAKIN




:the esfand

sudah kubilang tak perlu lagi menguji nyali
kalau hanya sebatas mencatatkan nomor identitas
sudah kukatakan tak perlu lagi menyeret langkah
kalau hanya sebatas menggoreskan secoret tanda tangan
dari awal memang tak ada yang bisa disalahkan
karena dirimu dan identitasmu itu seolah memang digariskan harus saling melukai
kata orang kita sebaiknya mengalurbersama jaman
lantas jaman apa milik kalian ini?
hingga semua yang berhimpun di dalamnya juga harus bertiarap merayapi bentangan tali
jaman apa milik kalian ini?
hingga semua yang berkerumun di dalamnya harus mencabik diri tanpa tanda tanya
mendengarmu terbaring disana
membuatku berdebar-debar
antara galau dan meracau
antara berdoa dan merasa
antara terdiam dan mendendam
mestinya tak perlu kau korbankan udara yang kau miliki demi kesia-siaan selebrasi belaka
selebrasi bergaya jaman pertengahan dan jaman pendudukan
yang ternyata malah memintamu rebah berkalang oksigen
mari berdoa,
agar ketika mata terbuka
kudapatimu lagi seperti biasa,
duh Gusti...


*untuk adek yang tengah menghadapi hampa..

Tabas adalah puisi mantra yang dalam masyarakat bermakna luas sebagai permohonan. Tabas-pun berbentuk bait-bait puisi (umpasa).

1 komentar:

Lilis Danuwijaya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.