Kamis, 16 Februari 2012

Salanderian


image from


Misteri waktu itu bernama kejutan tak disangka, sedetik sebelumnya kamu mungkin merasa punya sekumpulan teman baik yang saking karibnya akan memasang badan untukmu tanpa pikir panjang, tetapi sedetik berikutnya kamu sadar jika itu semua cuma keyakinanmu seorang diri.

Dan, detik berikutnya akan kamu habiskan untuk terpekur lama, memegangi daftar panjang nama-nama yang selama ini kamu panggil teman, sahabat, kawan, karib. Daftar yang barang kali semakin menyusut dengan cepatnya.
It happened.

Saya jadi teringat Lisbeth Salander, perempuan bertato naga yang beberapa minggu ini menemani malam-malam saya, dengan sikap dinginnya yang kadang kala serasa menyusup ke luar dari lembar-lembar triloginya, mengepulkan asap beku tanah baltik. Salander sering bersikap apatis pada segala yang mengatasnamakan hubungan pertemanan, skeptik malah, yang tentunya beralasan jika melihat lembar-lembar sejarah hidupnya yang melulu hasil intervensi pihak luar.

Baru kali ini, saya merasa butuh waktu, untuk menatap daftar panjang nama-nama, yang sebelumnya saya panggil dengan satu nama yang sama: teman.

0 komentar: